KONSULTASI HUB.mbahkahono@gmail.com

Video Ariel bisa menguntungkan Ratusan Juta Rupiah



JANGAN dikira kasus video porno yang melibatkan artis papan atas Indonesia ini tidak menguntungkan. Bagi masyarakat Indonesia beredarnya video porno yang menampilkan wajah-wajah mirip vokalis Band Peter Pan, Ariel dan bintang sinetron serta presenter Luna Maya dan Cut Tari jelas sangat disesalkan. Karena peredarannya begitu luas, sehingga tidak hanya dikonsumsi orang-orang dewasa saja. Namun, banyak pula anak-anak usia sekolah dasar yang mampu mengakses adegan tidak senonoh tersebut. Hal ini tidak usah heran, karena internet sudah mewabah, tidak hanya di kota-kota besar saja anak-anak usia sekolah dasar mampu mengunduh adegan seronok tersebut. Namun di kota-kota kecil, bahkan di pelosok pedasaan pun anak-anak ramai mencari tahu peristiwa menghebohkan itu. Pertanyaan dan persoalannya adalah siapakah yang diuntungkan dari peristiwa tersebut?

Cukup banyak. Jika kita lihat dari kacamata politik, maka kasus video yang dilakoni orang-orang berwajah mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari dapat menyedot perhatian publik yang sebelumnya sempat terpaku kepada usulan Partai Golkar soal dana aspiasi sebesar Rp15 miliar setiap anggota dewan dengan jumlah total kisaran Rp8,4 triliun. Dari sudut ini, untuk sementara orang lebih asyik membicarakan tentang kebejatan orang-orang yang wajahnya mirip dengan artis papan atas Indonesia. Sehingga, sesaat kita lupa bahwa ada masalah yang cukup besar dihadapan kita, yakni soal dana aspirasi tadi, serta masalah nasib bail out Bank Century senilai Rp6,7 triliun yang semakin gelap penyelesaiannya. Pertanyaannya adalah apakah kasus ini ada kaitannya dengan upaya mengalihkan isu central, dari persoalan dana aspirasi kepada soal esek-esek? Entahlah, yang jelas untuk sekarang ini orang-orang lebih suka bicara soal Ariel, tentang Luna Maya, dan mempertanyakan bagaimana dengan nasib Cut Tari setelah beredarnya video porno itu. Bahkan, maraknya berita porno/mesum ini 'berhasil' menenggelamkan isu-isu politik maupun kasus-kasus pidana elit atas yang sedang jadi sorotan publik?

Dari sisi ekonomi, jelas isu atau kasus video porno sangat menguntungkan para penjual kaset dan video bajakan. Berdasarkan keterangan beberapa orang pelanggan kaset dan video bajakan di Glodok, Jakarta Pusat (Japus), kabarnya permintaan pasar akan video yang merekam adegan tidak senonoh orang yang wajahnya mirip Ariel Peter Pan melonjak drastic. Karena itu tidak heran, jika kaset dan video yang sebelumnya dijual per keeping Rp40 ribu, Rabu pagi laku Rp75 ribu , dan sore harinya meningkat drastic menjadi Rp200 ribu per keeping. Itu pun mereka harus antri, dan malah banyak yang menunggu. Karena para penjual mengaku kehabisan stok. Dikhawatirkan, karena banyaknya permintaan pasar, para pedagang menganggap hal tersebut sangat menguntungkan. Siapa tahu, ada adegan hot lain yang melibatkan artis papan atas Indonesia yang akan mereka gulirkan ke pasaran. Jika ini benar-benar terjadi, betapa rusaknya mental dan moral bangsa ini. Bagaimana dengan aparat keamanan?

Dari sisi keuntungan, konon kasus ini juga membuat pundi-pundi oknum aparat tertentu semakin penuh. Mereka kabarnya dapat pemasukan dari berbagai macam sisi. Dari para penjual kaset bajakan jelas mereka mendapat semacam royalty. Karena mereka terkesan diam dan tidak mengambil tindakan apa-apa. Sangat mustahil para oknum tidak mendapatkan royalty dari peristiwa yang menghebohkan dan seharusnya dilarang penjualan dan peredarannya. Pemasukan lainnya kabarnya dari oknum pelaku video mesum tersebut. Kabarnya untuk pengamanan oknum-oknum yang terlibat atau menjadi pelaku video porno itu, baik langsung maupun melalui orang-orang kepercayaannya telah melakukan pendekatan kepada aparat keamaman. Dan kabar terakhir yang kita dapat---meskipun belum tentu benar---sejumlah uang telah diberikan kepada aparat keamanan tertentu. Mengenai benar tidaknya rumor tersebut, tinggal kita lihat saja, apa yang akan dilakukan aparat keamanan setelah masyarakat heboh dan ramai membicarakan persoalan tersebut! (*)

sumber : http://www.maskholil.co.cc/2010/06/mereka-yang-diuntungkan-dari-video.html