KONSULTASI HUB.mbahkahono@gmail.com

JADI KAYA KARENA PIARA JIN

Dalam keadaan situasi bisnis yang tak menentu dan ekonomi yang dirundung krisis, maka mengharapkan datangnya order ibarat merindukan hujan dimusim panas, atau menunggu datangnya burung bangau ditengah kota metropolitan. Maka terfikirlah untuk menghubungi alam gaib / Jin yang kiranya bisa memberikan nasihat atau bantuan agar bisa hidup lebih sejahtera
Setelah mohon petunjuk kepada Roh Suci, maka munculah salah satu ayat di surat Al-Jin yang harus dibaca untuk menghadirkan Jin, dan saya menghapalkannya…………
PROSESI MEMANGGIL JIN KEKAYAAN

Saat itu malam Selasa Kliwon, udara sejuk dan rembulan dilangit beberapa hari menjelang purnama, diluar kamar terdengar sayup-sayup suara binatang malam seruing / tongeret. Setelah melaksanakan sholat Isya, saya berniat hendak mendatangkan Jin, maka lampu dikamar saya matikan hingga menjadi sangat gelap, kemudian saya duduk mencari posisi yang enak, ayat di surat al-Jin tersebut lalu saya wirid. Beberapa saat tidak terjadi apapun, suara seruing sayup masih terdengar, hingga tiba-tiba bertiup angin dingin aneh yang menggidikkan, dan seruing mendadak berhenti berbunyi.
SALAH MEMANGGIL YANG DATANG TERNYATA JIN HADIRIN
Kemunculan Jin ini diawali dengan datangnya angin yang bertiup berputar-putar kemudian terkumpul dan membentuk mahluk kecil yang perlahan-lahan menjadi besar, yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Jin Hadirin. Setelah memberi salam, kemudian menanyakan maksud saya memanggilnya datang. Saya katakan bahwa saya ingin minta bantuan-nya karena menginginkan bantuan keuangan. Jin Hadirin bersedia membantu dengan persyaratan yang sangat berat yang kalau-pun saya penuhi mungkin bisa membuat saya gila. Ciri dari Jin Hadirin, mukanya kasar dan besar serta agak persegi, berambut pendek dan tubuhnya setinggi manusia normal. Karena meminta persyaratan yang sangat berat, maka saya mengurungkan niat saya minta bantuannya.
Lagi pula maksud saya semula ingin memanggil Jin Nasibin, tapi saya lupa menyebutkan namanya sehingga yang datang Jin Hadirin. Setelah merenung sejenak maka saya kemudian konsentrasi mencoba memanggil Jin Nasibin.
MENGULANGI PROSESI MEMANGGIL JIN KEKAYAAN
Kamar sangat gelap karena lampu kamar masih dalam keadaan mati, Surat al-Jin tersebut saya wirid kembali, kali ini dengan memanggil Jin Nasibin. Suasana yang hening dan tenang, tiba tiba dikejutkan dengan terdengarnya suara berdebuk yang keras seakan-akan ada sesuatu benda yang sangat besar dan berat jatuh dari atas, dan munculah Jin Nasibin dihadapan saya, hanya kepalanya saja. Saya terkejut setengah mati, rasanya ingin lari masuk kedalam tanah, kalau bisa.
Sejak semula saya sudah sangat terkejut mendengar suara gedebuk yang keras dan pemunculan Jin Nasibin yang dengan cara yang tidak saya duga sebelumnya, juga karena wujudnya yang besar, kepalanya saja setinggi kira-kira hampir 2 meter, matanya sebesar buah jeruk bali menatap kearah saya dan hidungnya sangat besar. Penampilannya betul-betul sangat mengerikan.
PENAMPILAN JIN NASIBIN DENGAN KEKAYAAN DI DALAM MULUTNYA
Setelah memperkenalkan dirinya dan memberi salam maka Jin Nasibin menanyakan maksud saya menghadirkannya datang, dan saya menjelaskan keinginan saya. Jin Nasibin mengangguk-anguk tanda mengerti dan kemudian membuka mulutnya lebar-lebar.
Jin Nasibin membuka mulutnya dan kemudian mengeluarkan lidahnya yang ujungnya berwarna merah basah, lebarnya tiga puluh senti-meter dan panjangnya lebih dari setengah meter, terlihat air- liurnya menetes-netes dan tercium anyir air liurnya yang sangat bau menjijikan.
Akan tetapi terlihat ada sesuatu bersinar didalam kerongkongannya, dan itu adalah berupa emas-emas balokan, permata dan sebungkus ikatan kertas. Silahkan ambil …… katanya.
Untuk mengambilnya berarti saya harus masuk ke-mulutnya, Sedangkan baunya dari luar saja sudah sangat tak tertahankan (rasanya mau muntah), apalagi bila masuk, sehingga saya membatalkan niat saya untuk mengambil harta yang disediakan itu. Dan kemudian saya menyebut Laila ha illAllah berkali-kali. Dan terlihat Jin Nasibin menarik lidahnya, menutup mulutnya dan kemudian menelan kembali emas permatanya.
Mengetahui saya membatalkan niat untuk memperoleh harta yang sedianya akan diberikan kepada saya, jika saja saya mau masuk kemulutnya dan mengambilnya, Kepala Jin Nasibin kemudian berputar-putar, mulai mengecil dan kemudian lenyap menjadi debu, begitu cepatnya seperti waktu datangnya tadi. Suasana kembali hening dan tenang, dan beberapa saat kemudian suara seruing terdengar berbunyi lagi.
Dalam kegelapan saya terhenyak dengan rasa mual yang memenuhi rongga dada dan mulut, mencoba sebisanya untuk menahan muntah yang hampir keluar dan berfikir, bukan jalan saya untuk mendapatkan harta dengan cara itu…………….